Warga Sandera Kabel Zaratex NV

1 Jun 2012 · Posted in , ,



WARGA Desa Paloh Mampree Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara menyandera 20 gulungan kabel perekaman (recording) milik rekanan perusahaan Zaratex NV yang sedang melakukan peledakan dinamik seismik di Aceh Utara. Warga meminta perusahaan mengganti rugi kerusakan rumah dan kebun akibat peledakan.

Seorang warga Desa Paloh Mampree, Syahkubat Amin, mengakui mereka terpaksa menyandera gulungan kabel karena belum ada kejelasan dari Zaratex NV. Sebelumnya, perusahaan tersebut sudah menurunkan tim untuk memeriksa kerusakan rumah warga dan berjanji akan melakukan ganti rugi.

"Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan bagaimana bentuk ganti ruginya," kata Syahkubat, Senin (29/5).

Ia dan warga lainnya membenarkan pihak kepolisian dan perusahaan sudah menghubungi warga agar mengembalikan gulungan kabel perekaman. Namun, mereka tidak ada mengembalikan sebelum ada ganti rugi. "Kami harap, polisi harus berpihak kepada warga yang jadi korban, bukan kepada perusahaan," katanya.

Menurut Kepala Desa Meunasah Meucat, Azman, mereka sudah melaporkan kepada Humas Zaratex yang mengenai kerusakan rumah warga akibat ledakan dinamik seismik. Warga berhara perusahaan segera melakukan ganti rugi yang adil sesuai dengan tingkat kerusakan.

Selain membuat rumah warga retak, peledakan itu juga menyebabkan kebun pepaya madu milik warga juga mengalami kerusakan. Pemilik kebun, Teungku Razali (38), mengatakan beberapa batang pohon pepaya tumbang akibat peledakan dinamik seismik di Line-14. "Saya berharap, Zaratex melakukan ganti rugi. Pohon pepaya yang tumbang akibat ledakan, bukan angin kencang," katanya.

Sebelumnya, pihak Zaratex di lokasi kejadian sempat berdebat dengan warga karena Zaratex menyebutkan tumbangnya pepaya akibat angin kencang yang beberapa hari terakhir melanda Aceh, termasuk Aceh Utara. Bahkan, terjangan angin kencang tersebut merusak sejumlah rumah warga.

Humas Zaratex, Eri Wahab, yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak memberikan respons. Demikian juga pesan singkat yang dikirim mengenai kejadian tersebut, tidak mendapatkan balasan. Sebelumnya, Hilmin dari Quality Control Zaratex berjanji akan melakukan ganti rugi atas kerusakan. Namun, pihaknya akan memastikan bahwa kerusakan memang benar disebabkan oleh ledakan seismik dan bukannya gempa atau angin kencang. Jurnal Nasional

Comments Off

Surat Terbuka Untuk Zaratex NV

28 Mei 2012 · Posted in , ,



Nomor : Istimewa Lamp : - Hal : Surat Terbuka Untuk Zaratex NV
Survey seismic 2D untuk mencari gas di blok Sawang – Matang Lada oleh Zaratex NV merugikan masyarakat, Akibat kecewa dengan kompensasi tanah dan tanaman warga yang rusak karena aktivitas survey sangat tidak layak.

Sehingga Aceh Liberation Front (ALF Pase) menggelar diskusi untuk menyatukan persepsi masyarakat, dalam musyawarah yang digelar beberapa hari lalu, Selasa 8 Mei 2012 jam 15.00 Wib di Meunasah Blang Reulieng kecamatan Sawang, Aceh Utara. ALF mendapatkan berbagai keluhan masyarakat.

Dalam yang disampaikan warga dalam rapat tersebut seperti akibat survey tanaman yang rusak tidak didata dengan benar, begitu juga pemilik tumpang tindih didata, tanaman rusak tidak hanya di line rintisan, karena pekerja Zaratex tidak masuk melalui line rintis, pemilik tidak dihargai bahwa ditanahnya akan dilakukan survey, ketika sosialisasi digelar masyarakat dibodoh-bodohi dengan iming-iming pekerjaan.

Kasus kasus yang terjadi baru baru ini, seperti yang terjadi di kecamatan Nisam Aceh Utara yaitu retaknya belasan rumah warga, keringnya sumur dan alur.

Berdasarkan hasil musyawarah warga yang difasilitasi oleh Aceh Liberation Front (ALF Pasee) 8 Mei 2012 maka warga yang terkena lintasan survey seismic 2D di Blok Sawang Matang Lada meminta Zaratex NV untuk:

1. Memberi kompensasi tanah dan tanaman warga yang terkena imbas harus dibayar II tahap (sebelum dan sesudah recording, sebelum dynamite diledakkan).

2. Karena masyarakat telah dirugikan sebagai pemilik yang sah maka warga meminta agar kompensasi naik 200% dari harga yang telah ditetapkan. 

3. Semua tanaman yang masuk dalam line rintisan seismic wajib dibayar seluruhnya. 

4. Mengingat dampak survey terhadap lingkungan, maka warga meminta zaratex bertanggung jawab sepenuhnya terhadap dampak yang ditimbulkan dikemudian hari.

5. Zaratex harus memperjelas dan menempati setiap janjinya dengan pemuda ditiap gampong di blok Sawang-Matanglada. 

6. Mengingat bagi hasil migas seperti yang disebutkan dalam MoU Helsinki, warga meminta agar Pemerintah Aceh dalam hal ini Gubernur terpilih untuk mengevaluasi keberadaan tambang dan migas di Aceh yang merusak lingkungan serta merugikan masyarakat sekitar.

7. Bila Zaratex tidak mengindahkan tuntutan kami, maka Masyarakat tidak akan mengizinkan Zaratex melanjutkan survey ditanahnya dan dipersilahkan untuk angkat kaki dari Aceh.

8. Sebagai solusi persoalan kami minta Zaratex NV untuk menggelar rapat klarifikasi lansung dengan Seluruh warga yang kena dampak survey seismic migas terhadap tuntutan ini.

9. Upah buruh yang dipekerjakan Zaratex NV tidak sesuai UMR (hapus outsorsing).

Aceh Utara, 30 Mei 2012 
Hormat Kami
Aceh Liberation Front Bersama Warga
Koordinator ALF Pase

Comments Off

Zaratex NV, Dynamid TNT Guncang Nisam, Puluhan Rumah Nyaris Hancur

24 Mei 2012 · Posted in , ,



Sawang - Akibat survey sismic 2D Zaratex NV di Blok Sawang-Matang Lada puluhan rumah dan bangunan warga dilaporkan retak setelah recording (peledakan dynamid, fase survey seismic 2D) di beberapa Gampong kecamatan Nisam, Aceh Utara.

Enam unit rumah dan bangunan yang rusak diantaranya milik M Nasir [34] warga Gampong Paloh Mampre Kecamatan Nisam, Aceh Utara, dinding beton sumurnya [palang mon beton] retak. Eks mantan kombatan GAM itu yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh [KPA] telah melaporkan hal tersebut kepada perusahaan, Karena pihaknya hampir tiap hari mempertanyakan hal tersebut sehingga dibayar sebesar 1 juta rupiah.

Kerusakan akibat survey seismic migas Zaratex NV juga dirasakan oleh Mahyeddin [54] warga Paloh Mampre, Nisam Aceh Utara pondasi dan tiang rumahnya retak-retak. Nani [52] warga Meunasah Meucat, Nisam Aceh Utara teras rumahnya putus setelah pengeboman perusahaan migas itu.

Sementara Murdani [28] dan Haji Nikmat [62] warga Meunsah Meucat kecamatan Nisam juga merasakan imbas survey Zaratex, pagar beton dan posisi dapor rumahnya putus dan bergeser setelah diguncang dynamid TNT. TNT jenis C1,C2,C3 dan C4 buatan Rusia itu juga guncang rumah Cek Muli [32] warga Binje, Nisam Aceh Utara.

Warga yang terkena imbas lansung tersebut telah melaporkan kepada pihak Zaratex NV, namun hingga saat ini perusahaan migas itu enggan merespon keluhan warga, “yang namanya perusahaan migas tidak ada yang bisa dipercaya, mereka hanya mementingkan provit belaka, sementara kerugian warga, kerusakan lingkungan, dan matinya ratusan jenis habitat dalam tanah mereka tidak mau tau, orang yang mati itu bukan anak maupun saudaranya kok” kata mahasiswa Unimal.
Mobil milik perusahaan Zaratex NV mengangkut dynamid sedang mengisi bensin di SPBU Blang Panyang, Kota Lhokseumawe, perusahaan migas tersebut menggunakan bahan bakar bersubsidi untuk kebutuhan sehari-hari.

Keuchik Meunasah Meucat, Nisam, Azman [34] yang ditanya oleh Acehtraffic.com tadi, Kamis 24 Mei 2012 siang, mengatakan pihaknya telah menerima laporan, puluhan rumah warga yang diguncang dynamid TNT akibat survey seismix migas Zaratex NV di Blok Sawang Matang Lada.

“kerusakan rumah warga banyak, yang sudah saya dapatkan laporan hanya 10 orang, laporan sudah saya berika pada humas Mukim Puteh, tanya saja sama Mukim” kata Keuchik yang tergolong kritis itu.

Menurut laporan yang dia terima kerusakan tersebut seperti teras putus, jendela retak, dapur, sumur, tanaman, atau seluruh dampak lansung yang bisa dilihat dengan kasat mata. Sementara dampak lingkungan tak lansung atau tidak bisa dilihat lansung oleh mata manusia akibat kurangnya ilmu pengetahuan dan alat tekonologi tidak bermasalah, begitu juga dengan dampak yang akan terjadi lima atau sepuluh tahun kemudian.

Keuchik meunasah Meucat Nisam Aceh Utara merincikan nama pemilik rumah yang diguncang dynamid TNT milik Zaratex NV tersebut diantaranya, milik Adnani, H Bukhari, Sudirman, Hj Nurhasanah, Polem, M Yusuf, Ahmad, Taufik, Tgk Ibrahim, Murdani, H Nikmat, Mahyeddin, dan M Nasir.

Disamping itu dampak survey seismic 2D [migas] Zaratex NV yang sedang mendeteksi keberadaan dan kandungan condensat dan gas di Blok Sawang-Matang Lada, Aceh Utara, juga mengguncang rumah warga di Cot Paki, kecamatan Nisam, milik Pak Sanatiah, Nurdin, dan rumah seorang janda seluruhnya hingga kini belum direspon.

Jamaluddin, Mukim Kecamatan Nisam yang dikenal dengan sebutan Mukim Puteh saat ditanyai Acehtraffic.com mengatakan tidak tau soal rumah warga yang hampir hancur itu, “ooo saya tidak tau itu, karena yang tangani masalah itu pihak Zaratex, itu bukan urusan saya” ungkap Mukim Puteh itu.

Sementara soal penggunaan tanah dan kerusakan tanaman warga akibat survey dibayar dengan harga sangat tidak layak. Disamping itu Zaratex NV tidak bertanggung jawab atas dampak yang bakal terjadi dikemudian hari.

Sebelumnya, akibat Zaratex seperti mau mengkibuli masyarakat sehingga mereka menggelar musyawarah di Blang reulieng kecamatan Sawang 8 Mei 2012, keputusan rapat tersebut warga meminta agar kompensasi diberikan dua kali sebelum dan sesuah peledakan dynamid [recording, fase akhir seismic 2D] dilakukan, kompensasi harus dinaikan 200% dari harga seluruh jenis tanaman yang telah ditetapkan.

Karena Zaratex NV menebar janji diberi pekerjaan dengan pemuda di setiap Gampong areal survey, baik menjaga alat, kabel penghantar listrik recording, dan kerusakan jalan akibat lalu lalang kendaraan perusahaan tersebut perusahaan migas itu tidak bertanggung jawab.

Bila tuntutan masyarakat tidak diindahkan warga ancam Zaratex NV Untuk menghentikan survey di lahan masyarakat, kebun warga yang telah dipenuhi dengan dynamid TNT dilarang untuk diledakkan sebelum tuntutan diakomodir. | AT | IS | Acehtraffic.com

Comments Off

Tak Repon Keluhan Dampak Lingkungan Zaratex NV Terancam Diusir

· Posted in , ,


Aceh Utara - Masyarakat Kecamatan Sawang, Aceh Utara, mengeluhkan dampak lingkungan buruk yang ditimbulkan oleh PT. Zaratex saat melakukan survey sismic 2D Zaratex NV di lahan warga dengan cara mengebom menggunakan Dynamid TNT C4 (peledak dynamid fase survey seismis 2D). Akibatnya ledakan untuk mendeteksi keberadaan kandungan condesat dan gas tersebut puluhan rumah warga dilaporkan rusak.

Masyarakat yang menjadi korban ledakan Dynamid TNT C4 menuntut pihak PT. Zaratex untuk memberikan kompensasi dua kali, harus dinaikkan hingga 200 %, sesudah dan sebelum peledakan dinamid. Sementara informasi yang diterima The Globe Journal, Kamis (24/5) dari berbagai sumber, rumah warga rusak seperti amblasnya teras rumah, pondasi rumah retak, dapur nyaris amblas dan sumur juga ikut retak. 

Adapun nama-nama korban yang rumahnya rusak yaitu Adnani, H. Bukhari, Sudirman, Hj. Nurhasanah, Polem, M.Yusuf, Ahmad, Taufik, Tgk. Ibrahim, Murdani, H.Nikmat, Mahyeddin, dan M.Nasir. Salah seorang warga yang rumahnya rusak, Mahyeddin (54) di Desa Paloh Mampre, mengatakan, pondasi dan tiang rumahnya retak akibat ledakan dynamid milik perusahaan besar itu. Hal senada juga dikatakan oleh Adnani (52) warga Meunasah Meucat, ia mengaku bahwa teras rumahnya ikut amblas.

Sementara itu, masyarakat mengancam akan usir perusahaan Zaratex dan melarang kegiatan survei sebelum tuntutan masyarakat di penuhi. "Zaratex dinilai sama sekali tidak merespon nasib warga yang terkena imbas ledakan dinamid. Lagi pula, kerusakan yang dialami warga dengan kompensasi tidak sebanding. Untuk itu diharapkan Zaratex mampu memenuhi permintaan warga,'' pinta Isbahannur, selaku Koordinator Tim Advokasi Aceh Liberation Front (ALF-PASEE) kepada The Globe Journal via handphone.

Hingga berita ini diturunkan yang ketiga kalinya, Humas Pusat PT. Zaratex, Eri Wahab sama sekali belum bisa dimintai keterangan. Saat di hubungi dan SMS, Eri Wahab tak mengangkat panggilan dan tak membalas SMS dari The Globe Journal.

Comments Off

Protes Perusahaan Migas di Blogger, Warga Sawang Digugat

· Posted in , ,



Aceh Utara- Masyarakat di kecamatan Sawang, Aceh Utara, meminta dua kali kompensasi dari PT. Zaratex yang melakukan survei untuk pengeboran sumber gas di kecamatan itu. Pasalnya, kompensasi yang diberikan PT. Zaratex kepada sebagian warga dianggap tak sesuai dengan lahan yang dibebaskan pemiliknya.

Akibatnya, permintaan masyarakat bukan membuahkan hasil, malah menjadi permasalahan dan menuai kecaman dari berbagai pihak yang dialami Isbahannur mewakili masyarakat Sawang.

Isbahannur yang dihubungi The Globe Journal via handphone, mengaku dirinya digugat oleh PT. Zaratex terkait masyarakat Sawang yang meminta ganti rugi selayaknya dari PT. Zaratex dengan tulisan yang dipublikasi melaluiblog berjudul "Bebaskan Tapol Napol Aceh". "Zaratex jangan membungkam keinginan masyarakat untuk pembayaran ganti rugi yang layak harus diberikan.

Akibat tuntutan itu, PT. Zaratex malah menggugat saya. Mereka marah bahwa saya mencoreng nama baik mereka yang menuai berbagai masalah ketika survei mengakibatkan lahan warga rusak,'' ungkap Isbahannur, Kamis (24/5).

Ditambahkannya lagi, bahwa pada Selasa (22/5), sudah diinterogasi oleh Zaratek dan Muspika setempat.

"Saya diinterogasi langsung dihadapan mereka di kantor camat setempat. Mereka sangat marah dengan saya, katanya saya pembawa masalah untuk Zaratex. Kemudian, mereka menyuruh saya untuk mengumpulkan masyarakat yang tidak setuju dengan PT. Zaratex.'' imbuh Isbahannur.

Hingga berita ini diturunkan, The Globe Journal belum bisa konfirmasi dengan Zaratex untuk tindak lanjutnya. | TGJ

Comments Off

Galian C Sawang, Lingkungan dan Infrastruktur Rusak Parah, Muspika Diservis

6 Mei 2012 · Posted in , ,



ALF | MedanBisnis - Banda Aceh. Juru bicara Aceh Liberation Front (ALF) Pase, Isbahannur, mengungkapkan, galian C  marak  di Blang Tarakan, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, membuat sejumlah infrastrutur kawasan tersebut rusak parah.
“Banyak perusahaan galian C yang beroperasi di daerah itu tidak memiliki izin, serta tidak memiliki amdal. Mereka hanya memperoleh izin keuchik setempat,” kata Isbahannur kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa (2/5).

Selain infrastruktur, kata Isbahannur, galian C telah menghancurkan lingkungan dan populasi mahkluk hidup sungai. Soal infrastruktur yang rusak parah, dia menyebut jalan Krueng Mane – Sawang, juga jembatan rangka baja yang menghubungkan Sawang dengan beberapa desa hampir ambruk.

“Masyarakat juga resah bakal robohnya waduk sehingga dapat menenggelamkan beberapa gampong di Kecamatan Sawang,” sambung Isbahannur.

Menurutnya, bisnis bahan material ilegal ini sudah berjalan lama tapi tidak ada tindakan dari pihak terkait.  Pihaknya sempat bertanya ke Keuchik Blang Tarakan soal tanggung jawabnya akibat kerusakan infrastruktur dikarenakan galian C. Namun keuchik menyatakan, jalan yang rusak tanggung jawab pemerintah.

Resah dengan kondisi tersebut, masyarakat telah meminta pemerintah daerah agar galian C itu segera ditutup, serta pelaku pengrusakan dikenai sanksi hukum.

Dari data investigasi ALF Pase, seluruh bahan material hasil eksploitasi perusahaan galian C ilegal itu dibeli PT Abad Jaya seharga Rp 105.000 per kubik.

“Sebesar Rp 15.000 dalam satu kubik dibagi untuk enam orang yang memiliki peran penting, mempunyai jabatan dan memiliki kekuasaan dalam pemerintahan untuk memuluskan eksploitasi tersebut. Dan Rp 5.000 dalam satu kubik untuk gampong,” kata Isbahannur. (dedi irawan) | Medan Bisnis |

Comments Off

Kelabui Masyarakat, Zaratex NV Diminta Hengkang Dari Aceh

1 Mei 2012 · Posted in ,




BANDA ACEH - Kordinator Aceh Liberation Front (ALF) Isbahannur menilai survey yang dilakukan oleh Zaratex NV yang bekerjasama dengan PT Quest Geophysical Asia dalam melakukan penelitian untuk mengetahui kandungan minyak dan gas di Kecamatan Nisam kabupaten Aceh Utara tidak jelas dan dalam pelaksanaannya mengelabui warga sekitar areal survei.

Dijelaskannya, survey seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan ‘sumber’ seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.

" Polemik survey seismic untuk mengetahui kandungan minyak dan gas di sekitar Aceh Utara, Lhokseumawe dan bireuen yang dilakukan oleh PT Quest Physical Asia (Sari Pari Geosains sudah habis kontrak februari 2011-red), selaku kontraktor yang ditunjuk oleh Zaratex NV sangat tidak menghargai pemilik tanah," jelasnya.

Ia mengatakan aktifitas pertambangan minyak bumi dan gas alam tak membawa kesejahteraan bagi rakyat di sekitar lokasi tambang. Kegiatan tambang migas justru mendatangkan kesengsaraan bagi rakyat. Pada dasarnya, semua perusahaan yang terlibat dalam eksplorasi minyak dan gas bumi harus memperhitungkan berbagai faktor risiko yang terkait dengan mereka selama masa eksplorasi berlangsung. Khususnya pada perusahaan-perusahaan yang menggunakan metode eksplorasi seismic sebagai metode dalam pencarian minyak dan gas bumi pada suatu daerah tertentu.

" Dampak yang mungkin di timbulkan dari pelaksanaan eksplorasi tersebut. Diantaranya dampak terhadap kondisi sosial, dampak terhadap kondisi ekonomi, dampak terhadap kondisi budaya masyarakat," tuturnya

Ditambahkannya, meski survei mengatakan belum ada jaminan bakal ada kegiatan eksplorasi migas.Seperti yang terjadi di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara, survei seismic 2D yang dijalankan oleh PT Quest Geophysical Asia subkon Zaratex NV.

" Mereka memasuki kebun kebun masyarakat langsung tanpa sepengetahuan dan izin pemilik tanah, disamping merusak tanaman juga ekosistem tanah dan habitat darat, juga pemberian kompensasi tanaman warga yang rusak tidak layak," katanya.

Selain itu Isbahanur juga mengatakan bahwa pihaknya, bersama seluruh pemilik lahan di kecamatan Sawang meminta Zaratex untuk memberi kompensasi yang layak.

" Kami harap zaratex belanda menghargai pemilik lahan," tukasnya.

Ia juga menghimbau kepada warga jangan pernah mau ditipu oleh perusahaan belanda itu, mereka melakukan survey ditanah warga, tapi hasil suvey berupa data dijual untuk perusahaan lain, mereka mencari keuntungan diatas tanah warga.

" Kami harap warga mau duduk bersama tanpa pihak Zaratex untuk bermusyawarah menetapkan harga kompensasi yang layak. Mengingat warga sebagai pemilik tanah yang sah, jadi Zaratex kami minta untuk menerima permintaan pemilik tanah, bila tidak hentikan seluruh kegiatan survey seismic dan kami persilahkan dengan hormat untuk hengkang dari Aceh," tandasnya. | waspada

Comments Off
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut